18.12.09

Random

Baru kepikiran sekarang, kenapa penyesalan itu selalu datang belakangan??

Ya, semua yang gue curahkan waktu curhat sampe nangis itu ternyata harus terjadi juga
Persahabatan 3 orang yang dulu gue anggep paling ngerti, paling peduli, paling sabar ngadepin egoisnya gue, paling dadakan, paling sering ngilangin bete gue, paling baik nganterin gue sampe rumah, paling seneng jalan ke bintaro padahal temen gue yang lain ga pernah kayak gitu

Sekarang, masing masing udah punya kesibukan sendiri, kelas yang beda, sibuk dengan ego masing masing, dan mungkin dendam satu sama lain. Tapi yang paling menyedihkan, semua punya teman baru :'(

Gue ga bisa ngapa ngapain, tapi gue pengen kayak dulu lagi, gue mau kalian.

You two are my bestest friends, guys. Gue sayang kalian sebagai sahabat :')

17.12.09

Leaves

Yeah, this is random
Udah lama gak buka blog dan sekarang saya sedang kalut, dont ask why cause i dont even know why

Maybe, leaves
"Leaves", mungkin yang tau kata ini cuma saya, atau beberapa teman. Ehmm teman? Ya, leaves have a similar meaning with friends


"Fool friends are like leaves, found everywhere. Best friends are like diamonds, it is hard to find"

Quote itulah yang menggambarkan kalutnya saya
Dimata orang, mungkin saya dipandang memiliki banyak teman, tapi apa benar? Yang mengerti saya mungkin hanya segelintir orang saja, yang lain cuma teman biasa

Tapi perjalanan selama 3 tahun di SMA saya, begitu sulit percaya pada seorang teman, atau bahkan sahabat. Ketika saya menemukan salah satu kriteria sahabat pada seorang teman, saya menganggap dan berpikir "Dialah orangnya". Saya merasa dapat bercerita apa saja dengannya dan semuanya menyenangkan! Saya pernah tertawa, bercanda, berjanji, dan bahkan menangis bersama dengannya. Persahabatan kami semakin dekat ketika ternyata kami ditakdirkan bertemu lebih sering dalam satu ruangan kelas. Tapi ternyata dalam hubungan persahabatan pun kita bisa merasa cemburu, ketika sahabat yang kau sayangi disadari juga memiliki sahabat lain. Well, waktu itu memang mengesalkan ketika dia lebih percaya pada org lain daripada saya. Tapi, memang sahabat, waktu juga yang memaafkannya. Waktu itu kumantapkan lagi bahwa "Dia benar-benar sahabatku" dan memang takdir pula yang mempertemukan kami lagi dalam ruangan yang sama untuk tahun berikutnya.

Hal yang sama terulang lagi, tapi lebih menyakitkan. Ketika dahulu saya dibuat cemburu oleh sahabatnya, tapi kali ini saya dibuat cemburu oleh teman barunya. Ya, teman yang baru kau temui hanya dalam hitungan bulan dan kau dapat akrab dengannya dalam beberapa hari. Kali ini akulah yang menyesal, ternyata persahabatan dan segala yang dilalui selama 3 tahun dapat tergantikan oleh keakraban selama beberapa hari serta beberapa hobi dan kesukaan yang sama. Dahulu mungkin termaafkan, karena saya dapat mengerti arti sahabat yang juga akrab dengannya. Tapi kali ini, saya benar benar tidak mengerti, teman barunya, dan saya.

Saya dilupakan, dan bahkan saya merasa dia telah menjauhi saya dan membagi cerita tidak lagi kepada saya. Tidak ada yang bisa saya salahkan memang, tapi inilah perlakuan yang saya dapat dari seorang sahabat. She laughed with her new friends beside me, let me alone with my mobile phone, make people know that im a stupid fool. And the worst, she talked behind my back.

I dont let my self to hate you more, and talk behind your back.
You still my friend..